MAJENE - Meskipun peristiwa tenggelamnya perahu dua pemancing di Malunda sudah dijelaskan secara teknis, peristiwa tersebut menyisakan pertanyaan bagi sebagian nelayan dan warga setempat.
Perahu yang digunakan oleh Edhy Putra Negara dan Rahman diketahui dalam kondisi baik dan cukup besar untuk kapasitas dua orang. Namun tenggelam secara tiba-tiba tanpa gelombang besar atau kerusakan mesin memunculkan spekulasi bernuansa mistis.
“Perahu itu bagus, jangkar juga aman. Tapi bisa tenggelam begitu saja? Aneh. Banyak yang bilang spot Baba Piri memang keramat,” kata salah satu nelayan setempat yang enggan disebutkan namanya.
Dalam tradisi masyarakat pesisir Sulawesi, ada kepercayaan bahwa beberapa titik di laut memiliki "penjaga" atau energi gaib yang bisa "mengganggu" mereka yang tidak menghormati aturan adat atau etika laut.
Edhy sendiri tak menampik adanya kemungkinan di luar nalar. Meski tetap rasional, ia menganggap kejadian ini sebagai pelajaran sekaligus misteri yang sulit dijelaskan.
“InsyaAllah kami tetap ambil hikmah. Tapi jujur, ini pengalaman pertama saya perahu tenggelam tanpa alasan jelas. Kalau ada yang menyebut mistis, saya tidak menolak.Setidaknya, ini mengingatkan kita bahwa alam punya kekuatan tak terlihat,” ungkap Edhy.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa selain faktor keselamatan teknis, nelayan dan pemancing juga kerap dihadapkan pada keyakinan lokal yang masih hidup kuat di pesisir Sulawesi Barat.(*)
