WAJO – Kabupaten Wajo bersiap menjadi tuan rumah Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) International pertama di Indonesia. Ajang ini akan digelar di Pondok Pesantren As’adiyah pada 2–7 Oktober 2025 dengan menghadirkan lebih dari 7.000 peserta dan tamu, termasuk delegasi dari 10 negara sahabat.
Ketua Komisi III DPRD Wajo, Andi Bayuni Marzuki, menilai penyelenggaraan MQK bukan hanya kebanggaan daerah, tetapi juga momentum strategis untuk meneguhkan peran pesantren di pentas dunia.
“Pesantren adalah aset bangsa. Dari pesantren lahir generasi kuat secara spiritual, intelektual, dan berdaya saing global,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini tidak hanya sukses dari sisi penyelenggaraan, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Kehadiran ribuan tamu diperkirakan menggerakkan sektor pariwisata, hotel, kuliner, transportasi, hingga UMKM lokal.
“Ini kesempatan emas menunjukkan kepada dunia bahwa Wajo siap, baik dari sisi keilmuan Islam maupun infrastruktur dan keramahtamahan masyarakatnya,” tambahnya.
Menurutnya, MQK International juga bisa menjadi investasi jangka panjang untuk menjadikan Wajo sebagai pusat wisata religi dan pengembangan keilmuan Islam di Indonesia Timur.(Adv)
